Sabtu, 13 Juni 2015

Manusia Setengah Pelajar

    Keputusan pemerintah yang mewajibkan bahwa anak-anak harus belajar minimal 12 Tahun, membuat gua menghabiskan sebagian besar waktu gua di sekolah. Sekolah udah kayak rumah kedua gua. Di sekolah gua sering makan, tidur, numpang boker, main, dan lain-lain. Sekolah udah gua anggep jadi Rumah kedua gua.

    Di sekolah gua memiliki orang tua kedua gua, yaitu Guru mereka adalah orang yang merawat, menjaga, serta mendidik gua di "Rumah kedua gua". Tapi orang tua gua yang kedua ini cukup aneh. Kalo biasanya gua minta uang jajan sama ortu gua dirumah selalu dikasih. Nah tapi kalo sama ortu kedua kedua gua, bukannya dikasih malah gua yang kena diomeli.

    terlepas dari rumah dan orang tua kedua, gua juga memiliki Saudara kedua, yaitu temen dan sahabat-sahabat gua. Berhubung gua anak tunggal, ya jadinya gua anggap mereka sebagai Kakak dan Adik gua sendiri. Di rumah kedua gua ini, gua memiliki lebih dari 400 lebih saudara (gak kebayang orangtuanya ngelahirinnya gimana?). Mereka terdiri dari anak kelas 7-9. Dan kebetulan sebentar lagi tahun ajaran 2014-2015 akan berahkir, jadi gua akan kehilangan kakak gua sebanyak 140+ orang. Tapi gua juga akan mendapatkan adik-adik baru (moga-moga adik gua cantik-cantik *modus*)

    Sekarang gua akan menceritakan keadaan dari Rumah kedua gua. Rumah kedua gua memiliki sekitar 12 kamar (Maksudnya ruang kelas). Dan satu kamar dihuni sekitar 36 manusia. Di rumah gua ini juga lab Komputer yang berisi sekitar 40 IMac. Dan ada juga Perpustakaan yang mempunyai banyak koleksi buku.  Dan masih banyak lagi hal-hal yang ada di dalam rumah kedua gua.

    Dan sekarang gua akan bercerita tentang keadaan keluarga gua di "kamar" *jangan mikir yang aneh-aneh*. Gua tinggal di 'kamar' itu bersama 35 saudara gua, dan 1 orang tua (untuk cerita lebih lanjut, silakan baca di post gua sebelumnya "Delapan Tigataumalu". Di sana gua punya berbagai macam saudara. Mulai dari yang cantiknya minta ampun, ada juga yang pinter, ada juga yang cantiknya minta ampun udah gitu pinter lagi *hallah*, ada yang Jago, ada yang autis, yang absurd, dll.

     Tapi gua bersyukur sebagai 'Manusia Setengah Pelajar', karena diluar sana masih banyak anak yang kurang beruntung yang gak bisa sekolah. Kadang mereka sibuk bekerja untuk membantu keluarga mereka, sampai-sampai mereka lupa bahwa kewajiban mereka adalah belajar bukan bekerja. Tapi gua respec banget sama anak yang mau bantu orang tuanya dan tetap terus belajar.

      Dari orang-orang yang kurang beruntung itu gua belajar bahwa, mereka yang jurang beruntung aja tetap mau berusaha, kenapa kita malah males malesan?. Kita harus selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, karna nelum tentu orang lain memiliki apa yang kita miliki.



"If we have a Teacher, we will always be a Student"



ini Saudara-Saudara guaa















Tidak ada komentar:

Posting Komentar